Fenomena lebaran

Tanggal 20 september 2009 bertepatan dengan hari minggu, tlah dilaksanakan hari besar umat muslim yakni Hari Raya Idul Fitri di seluruh penjuru dunia. Tak berbeda dengan tempat laennya, di tempat ku Khususnya pulau Bangka (berada di sebelah timur pulau sumatera) telah melaksanakannya dengan meriah sesuai dengan tatacara warisan leluhur sebelum kami. Namun, semakin sering aku melewati momen ini, semakin kurang rasanya mengena di hati. HAnya sekedar lewat, tak membekas. Tak membekas maaf ku, tak membekas kebersamaan dengan keluarga ku.

Tidak hanya Itu, keramaian yang dulu pernah kurasakan (Tradisi likur, maen Bedil atau meriam bambu, keliling kampung saat takbiran, silaturahmi ke rumah famili, tetangga dan guru, dll) seakan menghilang ditelan waktu. Semua nya mulai memudar, anak2 jaman sekarang lebih senang maen kembang api dengan kocek yang tidak sedikit, mereka lebih senang bermain motor ketimbang silaturahmi, bahkan sekarang ini jika ada dua orang muslim yang berpapasan di jalan, mereka tidak mengenal nama, tapi mereka tau bahwa mereka seiman, TIDAK ADA SAMA SEKALI NIAT UNTUK MENYAPA. Sungguh miris aku melihatnya, dan semoga aku tak beegitu, semoga yang baca ini pun tergerak untuk tidak melakukan itu.

0 komentar:

Posting Komentar

Bagus ga?kasih komen yau