Bumi kita belum tua

Datang menghilang, tercipta dan terhancurkan. Mungkin begitulah cara dunia berjalan, bumi kita belum tua, tapi kita lah-manusia yang menua. Tua dalam cara berpikir, mental, moral dan aspek lainnya. Dilihat sekilas peradaban kita telah maju dri jaman batu ke jamn logam, dari jaman logam, ke jaman mesin, dan sekarang ada yang namanya internet, dunia menjdi transparan karenanya. Mo lihat pa, tinggal browse. Tapi perkembangan teknologi kini dalam realitanya telah memotong usia mental dan moral manusia. Mengapa tidak, dengan teknologi kini apa pun bisa dikses, apa pun bisa dibuat, bahkan teknologi kini telah mampu untk menciptakan manusia. Tapi, dalam kenyataan yang ada, semua nya dimanfaatkan dengan salah. Yakni berlndaskan dengan keserakahan pribadi, cobalah tengok, para penguasa dalam suatu negri hampir acuh saja melihat rakyat menangis, malah disaat itu mereka masih sempat melakukan pesta demi kesenangannya pribadi. Cobalah tengok, alm diexploitasi demi keuntungan sendiri, cobalah tengok rekan satu kerja dpat saling menjatuhkan.

Kemana akhlak kita lari saat itu?
Kemana larinya nurani?
Entahlah, mungkin nurani sudah habis ditelan oleh keserakahan dan akhlak tenggelm oleh kenikmatan dunia yang menggoda..

Bumi kita belum tua, tapi kitalah yang menua....

0 komentar:

Posting Komentar

Bagus ga?kasih komen yau